Senin, 04 Juli 2011

Ahlul-Fatrah

Ahlul-Fatrah

Ahlul-Fatrah adalah istilah yang dipergunakan untuk orang-orang yang meninggal sebelum datang kepada mereka Rasul yang memberi kabar gembira dan peringatan. Era ahlul-fatrah ini telah habis setelah diutusnya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Asy-Syaikh Asy-Syinqithiy rahimahullah berkata tentang tafsir ayat
وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا
“dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya” (QS. Aali ‘Imraan : 103) :
برسالة محمد صلى الله عليه وسلم لم يبق عذر لأحد، فكلّ من لم يؤمن به فليس بينه وبين النار إلّا أن يموت، كما بيّنه تعالى بقوله : (وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ مِنَ الأحْزَابِ فَالنَّارُ مَوْعِدُهُ) [هود : ١٧]
“Dengan risalah Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam tidaklah tersisa udzur bagi seorang pun. Setiap orang yang tidak beriman dengannya, maka antara dia dan neraka adalah kematian[1], sebagaimana dijelaskan Allah ta’ala dengan firman-Nya : ‘Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Qur'an, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya’ (QS. Huud : 17)”.[2] 

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لَا يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الأُمَّةِ يَهُودِيٌّ، وَلَا نَصْرَانِيٌّ، ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ، إِلَّا كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ
“Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di Tangan-Nya. Tidaklah ada seorang pun dari umat ini yang mendengar tentangku, baik Yahudi maupun Nashrani, kemudian ia meninggal dalam keadaan tidak beriman kepada apa yang aku diutus dengannya, kecuali ia termasuk penduduk neraka”.[3]
Akan tetapi di sini akan dijelaskan beberapa hal yang berkenaan dengan hukum ahlul-fatrah sebagai berikut :